Thursday, September 13, 2007

Relevan di Berbagai Jaman



Kadangkala saya bertanya dalam hati, mengapa setelah jaman nano (nano-age) yang serba sangat canggih ini, pabrik lilin masih eksist. Di toko, bahkan di mall, masih bisa dibeli lilin dengan beraneka macam, warna dan bentuk. Padahal listrik di banyak tempat tersedia dengan lumayan baik. Senter dengan dry cell battery, juga melimpah di mana-mana dengan harga ekonomis.

Tetapi pertanyaan itu terjawab karena walaupun kecil, lilin memberikan banyak kepada manusia, bahkan di jaman post-nuclear-age ini. Tekhnologi yang ditemukan di Mesir sekitar tahun 3000 sM itu, masih sangat relevan digunakan di abad XXI yang supramodern ini. Beberapa kegunaan yang menonjol dari lilin:
  1. Untuk ibadah. Walaupun sudah ada listrik, banyak umat beragama yang memakai lilin untuk ibadah. Di wihara, gereja Katolik, dan hampir seluruh umat Kristiani akan menyalakan lilin ketika menyanyikan lagu Malam Kudus di hari Natal.
  2. Untuk celebration. Apa yang dipasang di kue ulang tahun? Bukan senter tentu saja! Apalagi lampu minyak! Bukan juga lampu listrik yang ribet dengan kabelnya! Lilin dipakai dalam celebration ulang tahun ini.
  3. Last but not least, untuk cadangan kalau listrik mati. Rasanya lilin masih menjadi pilihan yang sangat digemari untuk menjadi penerang alternatif kalau listrik mati.
Dari lilin ini, banyak yang bisa kita pelajari. Salah satunya yang sangat menonjol : be relevant. Mungkin kita bukan generasi super-modern. Mungkin kita peninggalan abad lalu (Kalau anda lahir tahun 1999 atau sebelumnya, anda termasuk di dalamnya). Tetapi bagaimana membuat diri kita tetap relevan dengan keadaan dan kebutuhan sekarang, itu yang sangat penting untuk diusahakan.


Bonis operibus praeesse qui credunt Deo haec sunt bona et utilia hominibus (Mereka yang sudah percaya kepada Allah harus sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik, itulah yang baik dan berguna bagi manusia)

No comments: