Tuesday, September 18, 2007

Hati yang Gembira



Apakah rekreasi selalu membuat orang berbahagia? Teorinya, ya. Orang rekreasi akan mendapatkan refreshment, penyegaran kembali, itu makanya rekreasi sering di sebut refreshing, penyegaran. Tetapi, apakah kemudian rekreasi selalu membuat orang berbahagia?

Ternyata tidak, friend. Itu sangat tergantung dari situasi hati orang yang sedang rekreasi itu. Banyak orang yang baru pulang dari rekreasi, nulis keluhan di surat kabar. Apakah karena puas? Jarang orang mengeluh karena puas. Mereka mengeluh karena tidak puas. Tidak puas karena makanan yang ada, tidak puas karena kualitas kendaraan, tidak puas karena keterlambatan perjalanan, tidak puas karena macam-macam hal yang lain. Semua itu membuat suasana hati mereka tidak enak, dan rekreasi itu tidak membuat mereka bahagia.

Friend, kalau suasana hati tidak baik, maka apapun bentuk rekreasinya, tidak akan bisa membuat orang itu merasa berbahagia. Dia akan menemukan banyak masalah, kekurangan, dan kesalahan di dalam setiap sisi dari rekreasi itu.

Bagusnya, dalam rekreasi di Wisata Bahari Lamongan kemarin (sorry, masih suasana WBL), semua nampaknya mengalami kebahagiaan. Mulai dari berangkat, di jalan, selama di sana, maupun dalam perjalanan pulang. Ada kesalahan perhitungan (Resto Court tidak mau buka, wahana renang air asin tidak buka), tetapi semua tetap enjoy dan berbahagia. Modal yang bagus, karena hati yang gembira membuat semangat kerja bertambah lagi, setelah dikejar deadline dan semua kesibukan yang ada.
Lalu apa lesson yang bisa diambil? Bahagia atau tidak, bukan bergantung kepada situasi di sekitar kita, tetapi kepada situasi hati kita. Hati yang gembira akan memberi semangat baru.

Animus gaudens aetatem floridam facit spiritus tristis exsiccat ossa
(Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang)

No comments: