Wednesday, September 16, 2009

Never take for granted


Never take for granted on anything..

Ini pelajaran baru, yang saya dapat setelah mengamati masa panen mangga tahun ini. Saya suka banget sama mangga, dan memang mangga termasuk salah satu buah favorit saya. Selain itu, mangga juga istimewa karena menjadi salah satu dari sedikit buah yang disukai oleh semua penghuni rumah. Untuk buah-buah yang lain, taraf kesukaan masing-masing anggota berbeda-beda. Taraf kesukaan berkisar antara "love it", "accept it" sampai kepada "hate it" dan bahkan "how could any human being even think of eating it." Tetapi untuk mangga, semua pada taraf love it.

Beberapa bulan lalu, dalam perjalanan ke Malang, sudah nampak beberapa penjual buah yang mulai menjual mangga. Karena saya yang duduk di depan, otomatis saya yang melihatnya duluan. Semua antusias menyambut datangnya musim mangga. Saya bahkan mengatakan, "Tunggu dulu sampai harganya turun. Sekarang pasti masih sangat mahal."

Tetapi, ternyata skenario itu meleset. Panen mangga ternyata tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Semakin lama, mangga justru semakin jarang, dan bahkan sampai akhirnya memang tidak ada lagi yang menjualnya. Bahkan di pasar Batu, tidak ada yang menjual mangga!! Bahkan datangnya saat musim mangga, dan mulai adanya orang yang menjual mangga, tidak bisa menjadi jaminan bahwa akan mudah mendapatkan mangga dengan kualitas yang baik dan harga yang murah.

Never take for granted untuk apapun. Tidak ada yang selalu bisa dipastikan akan berjalan sesuai dengan rencana dan skenario kita. Bahkan untuk perkara yang sepele dan nampak kecil--seperti musim panen mangga--apalagi untuk perkara-perkara yang lebih besar dalam kehidupan.

Saatnya untuk mengingat dan merenung bahwa kalau ada sesuatu yang terjadi sesuai rencana kita, itu bukan karena rencana kita yang hebat, tetapi karena Allah memberkati rencana kita. Kalau ada keindahan-keindahan dan kebaikan yang kita rasakan, itu bukan terjadi dengan sendirinya, tetapi ada Pribadi yang turut bekerja untuk mendatangkan keindahan dan kebaikan itu bagi kita.

Pro eo ut dicatis si Dominus voluerit et vixerimus faciemus hoc aut illud ( Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu)

No comments: