Tuesday, September 15, 2009

Shortcut is the Best (??)


Jalan memutar... Menjengkelkan sekali. Mencari penyelesaian tercepat. Berusaha untuk mencari jalan pintas, yang paling dekat dan paling simple. Tak perduli kadangkala jalan pintas berarti harus menerabas batas. Yang kemudian justru membuat perjalanan tak tuntas.......

Semua mau instant, semua mau cepat. Sakit, minum obat langsung sembuh. Tugas, baru dipelototin langsung selesai. Pekerjaan, baru dipikirkan sudah beres. Masakan, baru disentuh sudah siap saji. Tulisan, baru direnungkan sudah siap. Meminta, baru selesai mengucapkan langsung diberi. Berdoa, baru menutup dengan "Amin" langsung dijawab. Betapa menyenangkan.

Menyenangkan? Ya. Apakah berguna? Mungkin saja. Tetapi apakah selalu demikian yang terbaik? Tidak selalu.

Hidup ini perlu proses. Proses yang mendewasakan kita. Proses yang membuat kita menjadi kuat, ulet, tangguh. Dan yang tak kalah penting, proses membuat kita menjadi berpengalaman. Dan pengalaman tentu bukanlah perkara yang sepele. Pengalaman memperkaya kita dengan kemampuan untuk menghadapi dengan strategi yang lebih baik ketika hal yang sama berulang kembali.

Proses juga membawa ketekunan kepada kehidupan kita. Ketekunan membuat kita sanggup bertahan ketika proses berlangsung dan ketika masalah tidak bisa secara instan kita hadapi. Ketekunan membuat kita tidak mudah menyerah dan dikalahkan ketika krisis berlangsung lebih lama daripada yang kita harapkan.

Penyelesaian instant memang terasa lebih menyenangkan dan praktis. Tetapi dalam jangka panjang, hanya mereka yang menjalani proses sajalah yang bisa terus bertahan dalam perjuangannya.


Ecce beatificamus eos qui sustinuerunt.
( Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun).

No comments: